Jumat, 06 April 2012

Laporan Praktikum Pemisahan dan Pemurnian Zat

“PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT”

       I.            TUJUAN
1.      Lebih memahami cara-cara pemisahan dan pemurnian dari campuran
2.      Dapat mempelajari cara pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya


     II.            DASAR TEORI
A.     Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair
Salah satu metode untuk memurnikan zat cair adalah distilasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Penurunan tekanan luar menyebabkan larutan akan mendidih pada tempeeratur lebih rendah. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul memasuki fase uap. Destilasi ada dua macam, yaitu distilasi sederhana dan distilasi bertingkat.
a.        Distilasi Sederhana
Merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komonen lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari aiir laut.
b.        Distilasi Bertingkat
Merupakan proses distilasi berulang-ulang, yang terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi; yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah dari minyak mentah.
B.      Pemisahan dan Pemurnian Zat Secara Fisik
Ada beberapa cara pemisahan dan pemurnian zat secara fisik antara lain dengan dekantasi, sublimassi, filtrasi, ekstraksi, koagulasi, adsorpsi, dan destilasi.
a.        Dekantasi
Merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan turun dari dasar labu, kemudian cairannya dituangkandengan hati-hati agar padatan tidak terganggu.
b.        Filtrasi
Adalah proses pemisahan padatan dari cairan dngan menggunaka bahan berpori yang hanya dapat dilalui oleh cairan. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu keertas yang porinya relatif kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi. Contohnya adalah menyaring suspensi kapur dalam air. Kapur akan tertahan pada kertas saring sedangkan air dapat melewati kertas saring tersebut. Dalam hal ini kapur disebut residu dan air disebut fitrat.
c.         Sublimasi
Adalah proses pemrnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat (kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk dari pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat kefasa gas dan kembali lagi kefasa padat. Contohnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanaskan iodin ak menguap, sedangkan komponen yang lain tidak. Dengan demikin dapat diperoleh iodin murni.
d.        Ekstraksi
Adalah proses pengambilan salah satu komponen campuran dengan menggunakan pelarut. Pemisahan ini didasarkan karena salah satu komponen cairan dari campuran tersebut dapat larut ke dalam pelarut tersebut. Proses ini sering dilakukan dalam laboratorium kimia.
e.        Koagulasi
Adalah proses pengendapan koloid
f.          Adsorpsi
Adalah kemampuan zat untuk menyeerap gas, cairan atau zat terlarut pada permukaanya.
g.        Kristalisasi
Cara ini berdasarkan perbedaan larutan dari komponen campuran dalam pelarut tertentu. Kelarutan juga tergantung pada suhu, makin tinggi suhu makin tinggi kelarutan.

Diantara metode di atas ada salah satu metode yang sangat baik untuk memurnikan zat cair yaitu dengan metode distilasi. Karena pada metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Distilasi sederhana kurang efektif untuk memisahkan komponen-komponen dalan campuran yang perbedaan titik didihnya tidak terlalu besar, sedangkan distilasi bertingkat dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena pada proses ini terjadi pada kolom fraksionasi yang terdiri dari atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap.



  III.            ALAT DAN BAHAN
3.1  Alat
No
Nama Alat
Ukuran
Gambar
Jumlah
1
Tabung Reaksi
-
2
2
Gelas Ukur
5 ml
1
3
Erlenmeyer
250 ml
1
4
Pipet Tetes
-
1
5
Corong
-
1
6
Kertas Saring
-
1
7
Stand Tabung Reaksi
-
1

3.2  Bahan
1.      Air laut
2.      Framboz
3.      Karbon aktif

   IV.            CARA KERJA
1.      Memasukkan 5 ml air laut ke dalam gelas ukur
2.      Memindahkan 5 ml air laut ke dalam tabung reaksi
3.      Menambahkan 2 tetes framboz dengan menggunakan pipet tetes
4.      Mengocok larutan hingga tercampur
5.      Menambahkan karbon aktif dan mengocok larutan tersebut serta mendiamkan selama 5 menit
6.      Menyaring larutan dengan menggunakan kertas saring dan menampung hasil saringan kedalam tabung reaksi
7.      Mengamati warna dan bau larutan sebelum penambahan karbon aktif dan settelah penambahan karbon aktif
 
     V.            DATA PERCOBAAN
No
Larutan
Warna
Rasa
Bau
1
Air laut
Jernih
Asin sepat
Tidak berbau
2
Air laut + Framboz
Merah
Asin tidak sepat
Segar
3
No 2 + karbon aktif
Keruh menjadi bening
Asin
Tidak berbau


   VI.            PEMBAHASAN
·         Percobaan pertama adalah pengamatan air laut. Mula-mula air laut berwarna jernih, berasa asin dan tidak berbau.
·         Percobaan kedua dilakukan dengan mencampur air laut dengan framboz dan dikocok sampai larutan benar-benar tercampur dan warnanya berubah menjadi merah, sedangkan rasanya tetap asin dan baunya berubah menjadi segar. Framboz ternyata dapat merubah warna maupun bau dari air laut, karena didalam framboz terdapat zat pewarna makanan yang pada umumnya berwarna merah dan berbau segar.
·         Percobaan ketiga dilakukan dengan mencampur hasil dari percobaan kedua dengan menambahkan karbon aktif, setelah itu mendiamkan larutan selama 5 menit sampai terjadi endapan. Kemudian larutan tersebut dikocok dan disaring dengan menggunakan kertas saring. Hasil saringan itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dan ternyata setelah dilakukan penyaringan dengan kertas saring, larutan yang tadinya berwarna hitam berubah warna menjadi jernih. Yang dapat menyebabkan perubahan warna itu adalah karena adanya penambahan karbon aktif dan penyaringannya dengan menggunakan kertas saring. Kertas saring itu sendiri merupakan kertas yang porinya relatif kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi.
·         Percobaan kali ini dapat dinyatakan berhasil karena dapat mengubah air laut yang tadinya keruh menjadi jernih dan tidak berbau.

 VII.            KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat saya simpulkan:
·         Cara pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan cara filtrasi, yaitu dengan menggunakan kertas saring.
·         Kertas saring mempunyai pori-pori relatif kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi.
·         Framboz dapat mengubah warna dan bau larutan, karena framboz mengandung zat pewarna makanan yang mempunyai bau segar.

DAFTAR PUSTAKA

Purba Michael. 2002. Kimia IA. Jakarta, Erlangga.
Anonim. Pemisahan dan pemurnian zat cair serta zat padat. (http://aryhrsft08.com) diakses tanggal 5 Januari 2010.
Anonim. Pemisahan dan pemurnian zat ssecara fisik. (http://ochakimia.blogspot.com) diakses tanggal 5 januari 2010.

0 komentar:

Posting Komentar